Sabtu, 22 Desember 2007

PERUBAHAN DAN TANTANGAN KOMPETENSI KOMUNIKASI BISNIS DALAM LIMA TAHUN MENDATANG

PERUBAHAN DAN TANTANGAN KOMPETENSI KOMUNIKASI BISNIS DALAM LIMA TAHUN MENDATANG

BY:
Sandy Dwi wibowo Mukti

Kemajuan Teknologi Informasi (TI) telah mendorong berbagai perubahan mendasar. Para pemimpin abad 21 ditantang untuk menghadapi era baru ini, yang disebut era informasi. Apa saja yang perlu diperhatikan?

Abad 21 dipandang sebagai abad informasi. Dikembangkannya teknologi informasi, komunikasi dan telekomunikasi, serta Internet pada abad 20 yang lalu, telah mendorong terjadinya berbagai perubahan mendasar. Tidak hanya dalam cara berkomunikasi, melainkan juga cara berbisnis. Hal itu sebagai akibat munculnya berbagai moda komunikasi dan informasi (komputer desktop, laptop, palmtop), termasuk berkembangnya perangkat komunikasi bergerak tanpa kabel (wireless mobile communications), seperti telepon seluler (ponsel), PDA (personal digital assistant) dan lain sebagainya. Bahkan, munculnya berbagai bidang bisnis yang sama sekali baru. Paradigma baru, akibat pesatnya penerapan TI di banyak sektor kehidupan manusia ini, sekaligus menjadi tantangan baru para pemimpin abad 21

REVOLUSI TEKNOLOGI
Disadari atau tidak, kini hampir setiap perusahaan dan di hampir setiap meja para manajer, komputer dan berbagai perangkat komunikasi lainnya, sangat mudah dijumpai. Perangkat tersebut bagaikan sudah menjadi keharusan dalam menghadapi era informasi dan tantangan lingkungan bisnis yang sarat dengan informasi.Dalam laporan penelitiannya “New Work Habits for a Radically Changing World” (Pritchett & Associates, 1998), mengungkapkan bahwa sejak 1983 tak kurang dari 25 juta komputer digunakan oleh pekerja Amerika. Selain itu, pelanggan ponsel meningkat dari nol pada 1983 menjadi 16 juta akhir 1993. Tahun 1993, lebih dari 19 juta orang telah menggunakan penyeranta (pagers) dan 12 juta pesan telah dikirim.Di Indonesia, saat ini lebih dari 8 juta orang menggunakan ponsel dan lebih dari 7 juta pesan SMS (short message service) per hari diterima atau dikirim oleh para pelanggan ponsel. Lebih dari 2 juta orang telah menggunakan Internet, baik di rumah maupun di kantor. Belum lagi, banyak komunikasi data dan informasi terjadi di lingkungan pekerjaan, baik di Indonesia maupun mancanegara.
IMPLIKASI INFORMASI Pritchett (Pritchett & Associates) memperkirakan bahwa informasi yang dihasilkan dalam 30 tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan kurun 5,000 tahun sebelumnya. Begitu juga, penyediaan informasi meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun. Karenanya, menurut Pritchett, keberhasilan seorang manajer dan pimpinan di masa datang tidak ditentukan oleh “apa yang mereka ketahui, melainkan seberapa cepat mereka dapat belajar”.Karakteristik mereka ditandai tidak oleh bagaimana mereka bisa mengakses informasi, melainkan bagaimana mereka mengakses informasi yang paling sesuai dan memisahkannya dari segunung informasi lainnya yang tidak relevan. Keberhasilan mereka tidak dikarenakan memiliki ketrampilan dan perangkat tradisional, tetapi fleksibilitas dan adaptabilitas yang tinggi dalam berhubungan dengan teknologi dan manusia, serta kemampuan bertahan terhubung dengan lainnya dalam berbagai perubahan dunia.Jika diperhatikan sungguh-sungguh, perbedaan yang kita rasakan antara 1990 dan 2000 mungkin tidak seekstrim perbedaan antara 2000 dan 2010, saat kita mengalami suatu dunia yang tidak hanya menginginkan pemikiran-ulang mengenai kompetensi manajemen, tetapi lebih dari itu, redefinisi secara mendasar kontrak sosial antara majikan dan pekerja, mitra dan mitra kerja, serta pekerja dengan pekerjaan itu sendiri.
Tantangan yang dihadapi dalam menghadapi dunia yang berubah, juga paradigmanya, sebagaimana diungkapkan Mark David Nevins, Direktur pelatihan dan pengembangan Booz-Allen & Hamilton, tantangan para pemimpin masa depan akan tertuju pada tiga aspek: tekanan pasar, SDM dan kompetensi kepemimpinan.Tekanan PasarDunia bisnis dan organisasi yang mendukungnya, kini, berbeda. Banyak yang telah berubah dan meningkat (enhanced) akibat penerapan TI secara luas. Tak heran kalau pasar semakin memberi tekanan perubahan terhadap organisasi, bahkan hingga ke tingkat ekonomi makro. Akibatnya, tuntutan terhadap organisasi juga semakin besar. Tekanan pasar ini dapat dilihat sebagai akumulasi pengaruh perilaku dan keinginan dari mereka yang ada di pasar, dan tidak hanya sekadar membutuhkan penyediaan barang atau layanan. Hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai langkah merjer dan akuisisi, serta semakin meluasnya jejak perusahaan-perusahaan mancanegara di seluruh dunia.Menjadi global, atau lebih tepatnya menawarkan produk dan jasa di sejumlah negara dengan aneka ragam budaya, akan semakin meningkatkan luasnya pasar yang harus dilayani. Sebaliknya, kemajuan teknologi telah memungkinkan dihasilkannya produk dan jasa yang semakin efisien, sehingga peningkatan kapasitas produk dan jasa tidak, pada saat yang sama, meningkatkan daya tahan organisasi. Dari sekitar 100 perusahaan terbesar Amerika di awal abad ke-20, hanya sekitar 16 saja yang kini bertahan.Selain itu, perusahaan Fortune 500 tahun 1970, hanya sepertiganya yang masih bertahan di awal 1980-an. Pada tahun 1980-an itu, 230 perusahaan (46%) sama sekali hilang dari daftar Fortune 500. Jelas, bahwa besarnya organisasi dan reputasi tidak menjamin kelangsungan keberhasilan atau kemampuan bertahan.Di sisi lain, bisnis-bisnis yang berhasil adalah yang tidak mengabaikan kekuatan sejarah dan kekhususannya, serta tidak mengabaikan pembelajaran masa lalu dan kemampuan berpikir metafor – yang “lama” secara cepat bisa menjadi “baru”, bahkan yang “baru” hari ini tidak sama dengan yang “baru” kemarin.Masalah SDMDalam pandangan seorang manajer, masalah SDM hanya terkait dengan hubungan antara karyawan dengan perusahaan. Masalah ini biasanya berada di bawah departemen SDM, jauh dari inti bisnis. Namun, sekarang, masalah SDM telah menjadi sesuatu yang sangat penting.Di awal abad 21 ini, kurang dari setengah tenaga kerja akan tetap mempertahankan bekerja penuh waktu. Tetapi, mereka yang bekerja sendiri, sementara dan paruh waktu terus meningkat. Di Amerika, 45 juta pekerja independen – bekerja sendiri, sementara, paruh waktu dan konsultan, tumbuh sebesar 57 persen dalam kurun 15 tahun. Yang tidak begitu jelas bagi para manajer masa depan adalah bahwa para pekerja masa depan memiliki harapan, kebutuhan dan organisasi yang berbeda. Begitu juga, pola hubungan antara majikan dan pekerjanya.Dengan meningkatnya kompleksitas dan globalisasi, organisasi semakin membutuhkan ketrampilan dan kemampuan dari para pemimpin mereka, yang mulai difahami. Yang paling penting dari perkembangan ini adalah kemampuan menyeimbangkan kebutuhan pekerja (global) dan kebutuhan pelanggan (global dan local). Tantangan penyeimbangan ini yang dirasakan semakin berat, karena harus dilakukan secara efisien dan menguntungkan kedua belah pihak.Dengan semakin bervariasinya pekerja yang dihadapi, para pemimpin masa depan tumbuh dalam suatu dunia dimana perbedaan merupakan suatu kenyataan yang produktif, menarik dan menyenangkan, sehingga taksonomi tradisional, struktur dan batasan-batasan (termasuk ras, etnik dan lainnya) semakin kurang diperhatikan. Karenanya, mereka yang bisa menerima perbedaan individual di tempat kerja dan melihatnya semakin sumber enerji kreativitas dan produktivitas akan memiliki akses mendapatkan pekerja yang terbaik dan berbakat.Ke depan kita mungkin tak lagi bisa berharap pekerja, juga pimpinannya (manajer, CEO dan lainnya) yang memiliki loyalitas jangka panjang. Mereka akan cenderung memilih berbagai tawaran baru yang lebih sesuai dan berimbang dengan keinginan mereka. Karenanya, nilai kontrak sosial antara majikan dengan pekerja sama pentingnya dengan nilai pelayanan ke pasar dan pelanggan mereka. Kompetensi Kepemimpinan Dalam aspek kepemimpinan, strategi yang fokus dan visi yang jelas ditambah kemampuan praktis kapan bersikap fleksibel dan menerima (adaptable) menjadi sangat penting dalam bertahan. Kemampuan mengelola berbagai pandangan secara bersamaan akan menjadi pembeda para manajer terbaik: mempertahankan sasaran tingkat tinggi sambil mengelola dan menjejakkan keberhasilan harian; memahami secara seimbang antara titik pandangan dengan kebutuhan pelanggan dan organisasi; mampu berempati dengan semua yang berkepentingan (stakeholders) dalam upaya mengembangkan SDM, meningkatkan perubahan-perubahan produktif dan, pada saat yang sama, mempertahankan “nyawa perusahaan”.Kareakteristik utama para pemimpin baru yang mampu bertahan dalam era ini adalah mereka yang fokus pada aspek-aspek tersembunyi (intangible) dalam suatu organisasi. Abad informasi membutuhkan pemimpin baru, yakni mereka yang mampu menunjukkan fleksibilitas dan empati sambil mempertahankan nilai-nilai utama organisasi dan mencari jalan menghindari rintangan yang tak dapat diprediksi sebelumnya. Mereka harus memiliki inspirasi, kemampuan teknologis, tetapi tidak kehilangan kemampuannya dalam hal-hal yang rinci, jiwa kewiraswastaan, benar-benar melayani dan inklusif. Bukan sebaliknya, ketergantungan atau sangat berkuasa (autocratic). Kunci kompetensi kepemimpinan lainnya adalah kemampuan mengembangkan dan mengartikulasikan proposisi nilai – mempertahankannya dalam suatu pasar yang dinamis dan memberdayakan lainnya agar berkemampuan; investasi dalam suatu model bisnis yang mengarahkan “employee decision-making” di semua tingkatan; komit terhadap budaya yang menghargai pengajaran dan pembelajaran sambil menyelaraskan tujuan individu dengan tujuan perusahaan, dan memahami apa yang benar-benar membangun dan mengelola sistem transformasi pengetahuan.

Pertumbuhan pemenuhan kebutuhan sistem informasi.
Administrasi dan manajemen serta otomasi perkantoran paling dominan mewakili pertumbuhan sistem informasi. Sistem informasi manajemen, sistem dukungan keputusan, sistem informasi eksekutip, semuanya bersifat terbuka. Dari sistem manual ke sistem komputerisasi, pembudayaan terjadi secara relatip perlahan. Pada era ini (sebutkan era-1) aplikasi umumnya berdiri sendiri-sendiri. Prosesnya adalah batch. Data base kemudian muncul untuk mamadukan. Aplikasi fungsional yang berjalan sendiri-sendiri kehilangan nilai keterpaduannya. Terasakan terutama ditingkat atas manajemen. Sistem terpusat kemudian beralih ke-sistem tersebar. Sebutkan ini era-2. Era-2 membawa beberapa perubahan fundamental. Pemakai, akhirnya dapat mengendalikan data dan informasinya sendiri. Kebutuhan komunikasi data menjadi kebutuhan penting. Datangnya komputer personal menyempurnakan kebebasan pihak pemakai. Konsep LAN berbasis jejaring muncul sebagai solusi baru apalagi setelah kecepatan olah dan ruang-simpan bertambah. Lahirlah Client/Server. Kita namakan saja era-3. Banyaknya jenis komputer menyebabkan timbul kebutuhan sistem terbuka atau open system. Beri nama era-4. Dari LAN berkembang kearah Wide Area Network (WAN). Era-5 pun dimasuki dimana arsitektur teknologi tambah majemuk dan mengglobal. Internet lalu menjadi pembicaraan semua orang. Dikehidupan sehari-hari kita pantau perkembangan didunia bisnis yang terjadi sebagai akibat hubungan berbasis jejaring sebagai berikut :
Arus kas dari banyak badan usaha serta instansi sudah mengandalkan pada jejaring dalam pengertian bahwa transaksi keuangan terjadi secara jejaring (on-line).
Pertukaran Data Elektronis (EDI= Electronic Data Interchange) makin manjadi norma hubungan bisnis.
Teknologi Citra (image technology) dengan Satuan Antar-muka Grafis (graphical unit interface) menjadi kebutuhan utama.
Point of Sales dan Pembayaran Elektronis mencadi salah facet utama dari pelayanan.
Kegiatan kerja tersebar dan reorganisasi adalah lumrah.
Kegiatan kerja makin bebas terhadap waktu dan lokasi.
Kemitraan kerja melalui sarana elektronis menjadi suatu yang baku.
Risiko teknologi menjadi risiko kehidupan organisasi.
Sumber data sendiri menjadi perpanjangan lengan dari sumber data pihak lain dan sebaliknya.
Perkembangan ditempat lain cepat sekali menjalar ketempat sendiri.
Kecuali no.3 seluruh keadaan yang tertera diatas terlaksana berkat hubungan jejaring (network). Teknologi Informasi sekarang sudah didominasi oleh hubungan berbasis jejaring. Setiap era punya kiat pendekatan tertentu disamping kesamaan-kesamaan yang terkandung dalam semua era. Beberapa diantara kiat-kiat dasar itu cukup fundamental sifatnya.

Hal-hal berikut menggambarkan besarnya keterlibatan teknologi informasi dalam kehidupan manusia. 1. Produk yang digerakkan sistim komputer. Di masa depan produk-produk kebutuhan hidup manusia sehari-hari akan menjadi produk yang cerdas (smart product). Produk yang cerdas adalah produk yang telah memiliki komponen inteligensi manusia. Produk yang demikian bisa membantu manusia untuk melakukan hal terbaik bagi kehidupannya. Berikut ini berbagai contoh produk yang cerdas. a. Mobil yang cerdas (smart car). Mobil masa depan tidak bisa dihidupkan bila supirnya mabuk. Bau alkohol yang keluar dari mulut supir akan menutup sistim kerja mesin mobil. Kalau mobil rusak, sistim komputer akan memberi tahu bagian mana saja yang rusak. Layar monitor dalam mobil memberi tahu daerah yang macet lalu lintasnya. b. Kartu yang cerdas (smart card). Berbagai kartu yang ada (ATM, SIM, KTP, Asuransi, Kesehatan, dll) akan dihimpun dalam satu kartu saja. Selain itu kartu bisa digunakan untuk berbagai fungsi lain, misalnya untuk kunci mobil, kunci rumah, dll. c. Rumah yang cerdas ( smart house). Rumah bisa diperintah untuk melaksanakan sendiri tugas-tugas seperti, menentukan suhu ruangan, menghidupkan mesin air di bak mandi di saaat pemilik rumah dalam perjalanan menuju rumah, memberi makanan buat kucing/anjing, menghidupkan dan mematikan kompor, menutup pintu dan garasi, mengecek persedian makan di kulkas, dll. d. Jalan yang cerdas (smart road). Jalan bisa memberi tahu pengendara mobil kalau ada kecelakaan di depan. Selain itu ia bisa mengingatkan bahaya kecelakaan jika jarak antar mobil yang di depan dan di belakang terlalu dekat. 2. Perancangan produk dikelola oleh komputer. Sistim komputer yang sudah menjadi net-worked intelligence akan memudahkan kehidupan konsumen. Melalui internet pembeli dapat menghubungi berbagai perusahaan yang menawarkan produk. Di masa depan produk yang akan dibeli dirancang sendiri oleh konsumen. Pembeli rumah bisa merancang sendiri bentuk rumahnya, jumlah kamar, susunan kamar, serta asesoris yang diperlukannya. Pembeli sepeda dapat merancang sendiri bentuk sepeda yang diinginkannya berdasarkan pilihan komponen yang tersedia dalam komputer. Akan ada butik roti (bakery boutique) yang memungkinkan konsumen untuk membuat sendiri komposisi gizi di dalam rotinya. Komputer yang dimiliki perusahaan pembuat produk telah memasukkan komponen produk seperti komponen kecil dalam permainan lego. Berdasarkan pilihan komponen yang tersedia rancangan produk dapat dibentuk sendiri oleh pembelinya. 3. Proses kerja yang digerakkan oleh komputer Tersedianya fasilitas intranet dan internet memungkinkan orang bekerja dari mana saja. Orang bisa berhubungan dengan kantornya dari rumah, dari pesawat, dan dari kamar hotel. Pekerjaan dapat dilakukan dari jarak jauh. Kantor menjadi maya (virtual). Bank tidak perlu lagi mempunyai karyawan terlalu banyak karena transaksi dilayani secara elektronik. Kini semakin banyak bank maya (virtual bank). Kondisi yang demikian ini menyebabkan jumlah ruangan kerja yang dibutuhkan semakin menciut dan penghematan biaya kantorpun dapat dilakukan. Kini orang dapat berbelanja dari rumah melalui internet. Barang dapat dikirim langsung ke pembeli oleh produsen. Kini posisi para agen, distributor, wholesaler makin terancam. Penengah (mediator) antara produsen dan konsumen makin tidak diperlukan, karena konsumen dapat langsung berhubungan dengan produsen. Biro perjalanan semakin tersaingi oleh internet, karena orang dapat memesan langsung tiket pesawat, tiket kapal laut, tiket kereta api, atau tiket bis pada perusahaan transportasi. Pembayaran cukup dibayar dengan kartu kredit, dan tiket bisa diambil di bandar udara. 4. Komputer menjadi sarana komunikasi efektif. Kehadiran bisnis internet telah merubah pola komunikasi. Kiriman surat semakin berkurang karena orang lebih banyak berkirim surat dengan e-mail. Orang sekarang bisa mengobrol dari dalam kamarnya dengan siapa saja tanpa batas ruang dan waktu. Program internet relay chatting (IRC) yang tersedia dalam komputer bisa diakses dengan internet, dan sipemakai bisa menghubungi siapa saja, apakah teman chatting berasal dari kota yang sama, atau di kota lain di seluruh dunia. Internet semakin mengurangi pengggunaan mesin faksimili, karena dokumen dapat dikirim dalam waktu yang sangat cepat dengan e-mail. Dokumen dapat dikirim pada banyak orang diseluruh dunia. Penghematan yang sungguh luar biasa, dari segi waktu, biaya dan tenaga. 5. Komputer sebagai pusat informasi. Tersedianya website yang bisa diakses melalui internet telah membuat komputer sebagai suatu pusat informasi. Komputer yang terhubungi oleh internet menjadi guru buat semua orang. Hampir semua jenis informasi bisa dicari dari internet. Kini pengguna komputer dapat menambah pengetahuannya dalam berbagai bidang disiplin ilmu dengan mudah. Di beberapa perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri, sudah banyak dosen yang menyimpan catatan kuliah, artikel jurnal, dan bahan bacaan lainnya di dalam homepage pribadi mereka. Mahasiswa dapat dengan leluasa membuka homepage tersebut dan membaca serta mencetak artikel untuk keperluan studi mereka.

1 komentar:

lillo mengatakan...

aku kebetulan adalah seorang wirausahawan yang baru tahap pemula dan sangat memerlukan wejangan2 dan paparan tentang sebuah usaha,seperti yang mas tuliskan disini.
klo pengen jadi agen tiket kapal laut secara online ataupun offline nyarinya dimana ya/